BERMAIN MISI BERKIRIM PESAN
Jadilah empat kelompok tim dari jumlah empat puluh peserta diklat siang itu. Setiap tim disuruh berbaris ke belakang di ruangan di mana mereka menerima materi diklat.
“Saya dengar, saya lupa, saya lihat, saya ingat, saya lakukan, saya faham, lama lama jadi pintar,” begitu bunyi tulisan yang diberikan kepada empat tim tadi. Secara perlahan dan pelan tulisan itu dibaca oleh pemimpin tim yang barisannya paling depan. Kenapa? karena tidak boleh didengar oleh teman yang ada di belakangnya.
Setelah itu disuruh membisikkan kepada teman di belakangnya. Setelah temannya selesai mendengarkan lalu disuruh membisikkannya lagi kepada teman di belakangnya… terus demikian hingga anggota yang paling ujung menerima pesan itu.
“Wah kepanjangan kalimatnya nih…” keluh salah seorang pemain yang kebetulan berdiri paling depan memimpin teman-temannya. Beberapa menit kemudian nampaklah riuh setelah satu persatu anggota tim mulai menerima bisikkan pesan dari kalimat tadi.
Ketegangan mulai terasa mengingat pesan yang dibawakan seolah hilang di benak entah kemana. “Ayo, diingat lagi apa yang kurang,” telisik temannya yang tak ingin terkalahkan tim lawan.
Sementara yang lainnya mengingatkan, “segera… segera… waktunya keburu habis!” teriak teman di belakangnya.
Senada dengan itu, ibu nara sumber juga mengingatkan bahwa ini hanyalah permainan. “Jangan terjebak pada diskusi panjang. Kelamaan berdebat mengenai apa saja isi pesan itu? Sampaikan saja yang benar-benar telah diingat hingga ke anggota yang paling akhir.”
Setelah rampung teman yang terakhir menerima pesan, ia kemudian disuruh maju. Menceritakan apa isi pesan yang telah diterimanya itu. Apakah pesan yang telah dikirimkan benar-benar sampai? Kalau sampai bagaimana kondisinya? Sama ataukah berkurang atau justru bertambah?

Misi berkirim pesan. Itulah kiranya permainan yang baru saja dilakukan para peserta diklat untuk mengobati rasa kantuk mereka dan mengusir kejenuhan mereka yang semakin siang nampak semakin terasa.
Seorang pendidik atau guru sebenarnya tidak jauh dari misi itu. Apa pelajaran yang bisa didapat? Atau apa pilosofinya?
Post Comment