×

DI DKI JAKARTA, MADRASAH 100% UNBK MESKI BAK PENGANTEN BARU HADAPI MALAM PERTAMA

Jakarta (Humas MAN 21) — Bertempat di ruang serbaguna MAN 21 Jakarta, kegiatan rapat para pengawas Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2017 se-KKM MAN 5 dan se-KKM MAN 21 se-Jakarta Utara diselenggarakan (6/4). Kegiatan ini dihadiri oleh para kepala dan guru pengawas dari MAN 5 Jakarta, MAN 21 Jakarta,  MA Al-Wathoniyah 43, MA Yapis, MA Al-Khairiyah, MA RD Jannatin Na’im, MA Persis 12, MA Al-Muhajirin, MA Al-Wathoniyah 14, MA Al-Jihad, MA Nurul Jalal, MA Ar-Rasyidiyah, MA Khairul Ummah.

“Ujian sekarang tidak berbeda dengan yang lalu. Perbedaannya hanya pada tahun ini menggunakan komputer,” kata kepala MAN 5 Jakarta, H. Hasan Yeubun saat menyampaikan sambutan selaku ketua KKM MAN 5 Jakarta di hadapan puluhan pengawas yang hadir.

Bagi panitia sekarang tidak direpotkan lagi mengantarkan lembar jawaban seperti dulu. Kemudian para pengawas juga datangnya tidak serempak. Karena tergantung pada jadwal atau sesi yang telah ditentukan masing-masing. Demikian jelas Yeubun.

Terkait kesiapan madrasah tentang UNBK ini Yeubun katakan “Madrasah di DKI Jakarta 100 % dinyatakan sudah siap menggunakan UNBK.” Untuk itu ia meminta agar para pengawas dapat bekerja sama dan saling berkoordinasi dengan para panitia penyelenggara demi mensukseskan UNBK di lingkungan madrasah ini.

Sementara itu ketua KKM MAN 21 Jakarta, Samsurial lebih fokus menyoroti perihal peraturan pengawas dalam sambutannya. Di antaranya, “Pengawas itu punya predikat,” katanya. “Pengawas peruang, perhari hanya memiliki kewajiban persesi. Kalau ada yang mendapatkan dua sesi perhari maka tidak ada efek baginya,” jelas Samsurial. Ia menegaskan bahwa pihak sekolah penyelenggara menghitung hak pengawas hanya sekali saja. Kecuali ada kebijakan dari satkernya masing-masing. “Karena sudah demikian SOP-nya,” ucapnya meyakinkan.

Kedua, jumlah pengawas ruang itu jika satu ruang ada 20 siswa maka pengawasnya hanya satu orang. Namun jika satu ruangnya ada 21 atau lebih siswa maka pengawasnya sudah harus dua orang.

Ketiga, kerjasama pengawas di ruang ujian itu hanya diperkenankan dengan tiga unsur saja, pengawas, proktor dan teknisi. Dengan yang lainnya tidak boleh, siapapun dia, termasuk kepala sekolah tidak boleh masuk. Hingga bapak menteri sekalipun, katanya menegaskan.

Dalam kesempatan itu pula, Samsurial ingatkan mengenai masih lemahnya masalah memegang teguh kerahasiaan. Temuan-temuan mengenai hal ini, seperti tindakan oknum kepala sekolah dan para guru yang membantu para siswanya mendapatkan jawaban soal agar tidak terjadi lagi. Ia minta dengan sangat agar para pengawas dapat memperhatikan tanggung jawabnya masing-masing.

Di samping itu, terkait UNBK yang sama-sama baru pertama kali diadakan ini (baik di Jakarta Utara maupun Jakarta lainnya), tidak usah ditakuti. Sebab kalau sudah dijalani itu ternyata menjadi biasa-biasa saja, katanya sambil menceritakan pengalaman yang sudah dirasakan madrasah yang dipimpinnya itu.

Ibarat sang penganten baru yang akan menghadapi malam pertama. Kata kepala MAN 21 Jakarta ini memberi perumpamaan. “Bahkan seterusnya nanti bisa menjadi sangat membutuhkan,” katanya mencairkan suasana hadirin yang sejak tadi nampak tegang di ruangan itu. (lt)

Post Comment