EDITORIAL ARTI LIBURAN DAN SEKOLAH
MAKNA LIBURAN DAN SEKOLAH
Oleh: Arif Budiman
Setelah belajar satu semester, dengan beragam pelajaran yang tidak sedikit. Setelah nilai raport dibagikan dan orang tua, sang penitip, dan yang percaya pada sekolah untuk pendidikan anaknya, telah melihat dan menerima perkembangan belajar nya, kini para siswa dapat liburan. Sesuai aturan terbaru para guru pun dapat ambil liburan.
Apa relevansi antara liburan dan sekolah? Orang pada umumnya menilai liburan sama artinya dengan rehat atau istirahat setelah beraktifitas yang melelahkan, tujuannya agar refresh atau segar kembali. Katanya otak sebagaimana tubuh juga membutuhkan istirahat. Saya setuju otak bisa lelah karenanya butuh istirahat.
Nah salah satu cara untuk mengistirahatkan otak adalah dengan liburan yang berarti healing dan refreshing. Biarkan otak menerima rangsang lembut atau normal dan tak berkontraksi keras sebagaimana belajar kecuali belajar menyenangkan. Otak adalah organ Saraf pusat yang mengatur keseluruhan kerja tubuh kita. Berhenti otak berhenti lah kerja tubuh kita.
Jadi liburan adalah mengendurkan kerja otak layaknya menghentikan sesaat atau membuat pelan berjalan dengan kerja biasa agar didapati vitalitas kembali. Meski tidak selamanya istirahat otak kita membuat otak cereal atau sejenisnya. Sebab healing human mencerdaskan otak. Membuat otak bisa total seat says kira iya. Tapi membuat otak jadi cerdas, sangat mungkin sebab bear kemungkinan otak yang digunakan secara berlebihan akan menyebabkan kerusakan. Kata kuncinya berlebihan. Mulai dari lelah, stress, sakit kepala yang menumpuk, kram otak hingga komplikasi otak.
Apakah orang barat yang selain karena Rasnya yang terlihat segar, smart dan Santa itu disebabkan cara belajar mereka yang “$antai”. Atau Belajar sesuai kebutuhan saja, bahkan sebagian orang ada kecenderungan di era digital ini memilih pembelajaran PJJ dari pada kelas klasikal yang sangat melelahkan.
Apakah sekolah kita sudah memberikan porsi yang tepat pada kerja otak peserta didik. Atau justru sekolah telah menekan otak untuk bekerja di luar kapasitasnya. Memberi tugas, sebanyak mungkin agar anak terbiasa dengan kesulitan. Padahal guru yang lain pun memberikan tugas yang sama atau bahkan lebih.
Masalahnya adalah apakah dengan kita liburan sama artinya dapat menciptakan kebodohan atau membuat bodoh, tentu saja tidak. Tapi bisa juga iya, jika liburan nya menjadikan kerja otak melemah seperti hanya makan-makan saja apalagi makan berlebih, tidak gerak dst.
Lalu liburan yang seperti apa yang dapat menyegarkan otak kita? Tentu saja liburan yang menginspirasi, liburan yang menggugah dan mengeksplorasi, Jangan hanya di rumah alias hanya makan dan tidur saja, ke luar. Ke tempat mahal seperti Bali atau tempat yang menyimpan banyak inspirasi besar.
Berlibur di rumah atau kampung halaman seperti rumah kakek atau rumah paman atau Bibi banyak hal baru yang menginpirasi. Dengan melihat Sawah atau ikut dalam keramaian di pasar di kampung, itu men jadi sesuatu yg baru dan lebih menyenangkan dan berbiaya murah.
Mereka yang jauh jauh hari menyimpan dananya khusus untuk liburan, tentu itu tindakan yang lebih baik. Selamat berlibur, nikmati liburan sebab itu tidak akan membuat kita miskin, sebab ketika pikiran lebih fresh karena liburan ini, bukankan kinerja kita akan lebih baik, yang atau budget untuk liburan menjadi tak masalah. Yuk liburan lagi..
Photo-photo Dokumentasi