×

GURU HONOR SEKUAT APAKAH DIRIMU?

GURU HONOR SEKUAT APAKAH DIRIMU?
Oleh: Arif Budiman
Senyum kita pagi ini janganlah hilang bagi anak-anak kita yang tak perlu berpikir apakah gurunya sudah sarapan atau belum. Sebab belum sarapan pagi ini tak berarti tak mampu merangkai senyum indah bahkan semyum terindah. Teh hangat di dapur kita masih mampu membuat sentum indah itu. Senyum yang mampu mengalahkan semua senyum-senyum yang pernah kita berikan untuk saudara atau kekasih kita…
 
Tetap tersenyumlah untuk anak kita sebab jangan sampai pembelajaran terhenti, gara gara mereka bertanya. Teruslah mengajar hingga ada yang bisa menghentikan laku sucimu. Jangan sampai anak-anak tak belajar hari ini. Teruslah mengajar bahkan hingga mulutmu kaku dan kelu.
 
Sesaat lagi kita, akan menemui anak-anak kita. Yang pertama akan dilihatnya adalah wajah kita. Jika sedih maka hasrat belajarnya akan sirna, maka tersenyumlah. Tentu jika kau tak tahan, maka ceritakanlah nasibmu dengan metode dongeng zaman dulu. Maka ia akan girang dan mendalam maknanya.
 
Lihatlah wajah pembelajar yang berbaris rindui kelasmu. Lihatlah dari jauh ia sedang memanggil namamu. Aku yakin panggilan itu akan bisa membuatmu lupa pembicaraan kita pagi tadi
 
Ini hanyalah pesan kecil bagi semesta hati yang rindu dimenangkan. Kuyakin engkau masih bisa bertahan. Jika harus berhenti, maka berhentilah sebab langkahmu adalah kekuatanmu. Jika masih kuat tak perlu menilai lemah yang lain sebab keberhasilan kita bukan pada masih atau tidak kaki yang kau langkahkan, tapi pada proses yang kau usahakan.
 
Bahkan nafas terakhir mu yang masih menghembuskan harapan

Post Comment