×

KAMAD AJAK WARGA MAN 21 JAKARTA CANANGKAN MADRASAH BERBUDAYA

Jakarta (Humas MAN 21Jakarta). Kepala MAN 21 Jakarta, Samsurial sampaikan ceramah umum di hadapan jamaah shalat Ashar di masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq (16/10).

“Saya acungi jempol pada kalian anak-anak MAN 21 Jakarta,” katanya mengapresiasi saat mengawali ceramahnya di depan jamaah yang notabene warga madrasah itu.

Menurutnya dari berbagai kegiatan yang ada telah diikuti para siswa dengan tertib, dan baik.Tidak hanya itu, kamad juga mengapresiasi para guru dan karyawannya atas kebersamaannya telah mendampingi mereka.

“Ini bukan sekedar omongan semata, tapi berdasarkan analisis,” lanjutnya meyakinkan. Untuk itu sebagai rasa syukur, kamad mengajak warga madrasah yang dipimpinnya itu agar terus meningkatkan dan memperkuat pembiasaan baik itu. Bahkan dalam kesempatan itu ia sampaikan niatnya untuk mencanangkan branding madrasah sebagai madrasah yang berbudaya.

Di antaranya ia sebut dengan istilahi “The Hidden Curriculum” (Kurikulum Tersembunyi), yang akan memandu warganya dalam melaksanakan berbagai kegiatan madrasah.

Setelah mengevaluasi berbagai kelemahan dan kekurangan, kamad meminta agar kegiatan yang telah menjadi pembiasaan warganya itu lebih dikonsentrasikan lagi. Demikian itu, mengingat banyaknya aset yang telah dimiliki madrasah yang berlokasi di wilayah Rorotan ini.

Secara kongkrit Samsurial mengajak aktivitas berbudaya itu dari hal-hal yang sederhana. Mulai dari budaya dalam berkendara motor sikap disiplin dan tertib sepeti memakai helm, budaya di kelas dengan membangun suasana belajar yang kondusif, budaya di masjid termasuk pada saat panggilan shalat dengan menyegerakan langkahnya, budaya di kantin dengan sikap-sikap positifnya hingga budaya saat menggunakan pasilitas toilet.

“Kalau kalian tidak bisa menjadi solusi dalam masalah-masalah ini, paling tidak kalian jangan menjadi masalah,” tegasnya saat menyimpulkan isi ceramahnya terkait dengan program madrasah berbudaya yang bakal ia canangkan itu.

“Paling tidak kalian akan menjadi unsur utama yang menjadi propaganda program kebaikan madrasah ini,” pungkasnya.

Terkait hal itu, Maya Septina salah satu guru MAN 21 Jakarta mengaku mendukung dengan program kamad itu. “Bagus, apalagi jika semua komponen madrasah mendukung dan mau menerapkannya maka The Hidden Curriculum akan menjadi The Real Curriculum,”katanya.

Demikian pula Aulia Rahma salah satu siswi kelas XI MIA 2 yang ditemui secara terpisah menyampaikan dukungannya. “Bagus, siswanya biar teratur, tapi jangan terlalu ketat,” katanya. “Biar siswanya tidak terkekang,” lanjutnya kemudian. (lt)

 

Post Comment