KHATMUL QUR’AN KE-12 DI MAN 21 JAKARTA: 4 CARA MEMBACA AL-QURAN
Jakarta (Humas MAN 21) — “Salah satu dzikir yang utama adalah membaca Al-Qur’an,” kata KH. Drs. Ahmad Fakaubun,MM. mengawali ceramahnya pada kegiatan Khatmul Qur’an yang ke-12 kalinya di MAN 21 Jakarta. Bertempat di masjid Abu Bakar Ashiddiq, kegiatan yang berisi Khatmul Qur’an, pengukuhan Hafizh/Hafizhah Juz ke-30, santunan Yatim Piatu dan ceramah Agama ini berlangsung sejak pukul 07.00 hingga pukul 10.45 WIB (7/4).
Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh civitas akademik madrasah serta para orangtua / wali siswa yang menjadi calon hafizh / hafizhah yang akan dikukuhkan di tambah dengan para mustahiq penerima dana santunan. Tercatat ada 215 peserta yang khatam Qur’an, 39 yang hafal juz ke-30 dan 85 yang akan menerima dana santunan.
“Karena membaca Al-Qur’an adalah dialog langsung bersama Allah SWT,” lanjut ustadz yang pernah menjadi kepala kemenag di kepulauan seribu itu melanjutkan.
Menurutnya ada 4 langkah terkait dengan cara membaca Al-Qur’an. Pertama, tahqiq. Yakni membaca Al-Qur’an dengan cara perlahan dan sangat pelan. Biasanya digunakan oleh orang yang sedang belajar Al-Qur’an.
Kedua, Tartil. Membaca Al-Qur’an dengan pelan dan tenang. Biasanya dipakai dalam acara musabaqah tilawatil Qur’an. Ketiga, Tadwir, membaca AL-Qur’an dengan cara sedang. Bisanya bacaan jenis ini dipakai oleh para imam shalat.
Dan keempat dengan cara Hadr. Yakni membaca Al-Qur’an dengan cara cepat. Namun tetap memperhatikan ilmu tajwid dan makharijul hurufnya. Cara ini biasanya dipakai oleh mereka para penghafal Qur’an.
Dalam kesempatan itu, ustadz sampaikan pula mengenai fungsi Al-Qur’an di antaranya pertama, sebagai obat (Asy-syifa). Kemudian kedua, al-Qur’an akan menjadi penjaga bagi yang menghafalnya. Ketiga bahwa Al-Qur’an itu mengandung seluruh ilmu. Dan keempat Al-Qur’an akan menjaga dari gangguan-gangguan yang tidak diinginkan. Seperti gangguan sihir atau tenung maupun gangguan kesehatan badan.
Terkait hal itu menurut guru tahfizh di MAN 5 ini menjelaskan bahwa siapa yang membaca surat Al-Insyirah dirakaat pertama dan Al-Fil di rakaat kedua pada setiap shalat subuh, maka akan terjaga kesehatannya. Sebagaimana kebiasaan ini telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW pada masa hidupnya.
Selain itu, kajian yang dibahas adalah mengenai hikmah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, “Shalat adalah mi’rajnya orang mukmin,” jelasnya. Ia berpesan agar hadirin dapat menjaga shalat dengan baik. Siapa yang melalaikannya akan termasuk orang yang celaka sebagaimana termaktub dalam QS. Al-Maun. Dan akan berujung pada ketidaknyamanan tempat tinggal, yakni di neraka saqar (QS.Al-Mudatstsir:42-43). (lt)
Post Comment