×

NGOPI: “REFLEKSI 10 TAHUN MAN 21 JAKARTA MENUJU MADRASAH UNGGUL, KOMPETITIF DAN BERAKHLAKUL KARIMAH

Santai tapi mendidik. Inilah kesan yang muncul dalam  acara “Ngopi” yang digelar MAN 21 Jakarta.  Suasana pagi terlihat cerah meski sedikit cahaya, saat itu seluruh civitas akademika MAN 21 Jakarta telah siap untuk mengikuti Acara Ngopi. Ini bukan sembarang Ngopi sebab Ngopi yang dimaksud dalam acara ini adalah  Ngobrol Pendidikan Islam yait Diskusi Ringan untuk membicarakan atau mendiskusi segala hal yang berkaitan dengan pendidikan Islam. Ngopi merupakan sebuah acara yang diinspirasi dari kegiatan Ngopi diproduksi dan disiarkan oleh chanel Pendidikan Islam Kanwil kementrian Agama.

Dalam acara Ngopi di MAN 21 Jakarta ini mengambil tema yang berkaitan dengan Ulang Tahun MAN 21 Jakarta yaitu: Refleksi 10 Tahun MAN 21 Jakarta Menuju Madrasah Unggul, Kompetitif dan Berakhlakul Karimah.  Adapun Narasumber adalah Kepala MAN 21 Jakarta sendiri yaitu Bapak Samsurial, M.Pd. Yang kedua adalah seorang yang sangat dekat dengan MAN 21 Jakarta sejak awal berdiri. Bahkan beliau bisa dikatakan sebagai salah satu dewan pendiri atau orang-orang awal yang menjadi saksi berdirinya MAN 21 Jakarta yang awalnya adalah Kelas Jauh MAN 5.

Dalam kata sambutannya, Samsurial sangat mengapresiasi adanya acara Ngopi yang kebetulan mengambil tema MAN 21 Jakarta. Yang kedua, Kamad 21 Jakarta ini juga mengapresiasi kepada Bapak Supadi yang memiliki kepedulian terhadap kemajuan MAN 21 Jakarta. Sesudahnya Moderator memberikan porsi yang cukup bagi Drs Supadi, M.Pd untuk menyampaikan materi refleksinya tentang 10 Tahun MAN 21 Jakarta. Sejumlah data biografi dari moderator tergali tentang bapak Supadi yang memiliki sgudang prestasi, mulai dari Karirnya yang cepat dalam Bidang kepengawasan Madrasah. bahkan bukan semata di lingkup madrasah, beliau juga berprestasi menjadi ketua Asosiasi pengawas Se-DKI Jakarta.

Di awal pemaparan tentang pengalamannya mengabdi di MAN 21 Jakarta, ia mulai dengan sebuah perumpamaan yang ia kutip dari Sumpah Mahapatih Gajah Mada “Lamun huwus kalah Nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa.” Kata Beliau artinya kurang lebih arti intinya adalah Gajah Mada tidak akan bersenang-senang atau hidup mulia sebelum tergapai semua cita-citanya. Sumpah itu ia modifikasi atau inspirasikan untuk MAN 21 Jakarta, katanya Saya tidak mau bersenang-senang dulu atau sukses dulu sebelum MAN 21 Jakarta Jaya di Jakarta Utara. Selanjutnya ia katakan hari ini terbukti MAN 21 Jakarta menjadi MAN terbaik di Jakarta utara.

Obrolan berlansung panjang, dan pada akhirnya acara Ngopi harus diakhirkan karena keterbatasan waktu. Akhirnya telah banyak hikmah dan ilmu serta motivasi di dapatkan dari refleksi ini. Mudah-mudahan ke depannya MAN 21 Jakarta makin berjaya bukan hanay terbaik di Jakarta Utara tapi juga teraik di DKI Jakarta sebagaimana Koreksi Samsurial atas Janji Pak Supadi yang ia katakan agar Sumpahnya tidak mengunci tapi harus dibuka kuncinya bukan sekedar Jakarta tapi Berjaya atau terbaik di Jakarta Utara. (AR)

Post Comment