PEMBUKAAN KSM-AKSIOMA DI MAN 21 JAKARTA: EMPAT RAHASIA DIBALIK KOMPETISI
Jakarta (Humas MAN 21) — Sahabat Umar lagi-lagi merasa terkalahkan oleh pesaingnya, Abu Bakar yang ternyata telah jauh melewatinya dalam hal berlomba kebaikan. Seluruh harta kekayaan milik ayah dari salah satu istri Rasulullah ini telah diserahkan untuk kepentingan jihad fi sabilillah. Sementara Umar sendiri baru separuhnya saja. Demikian cerita kepala MAN 21 Jakarta, Samsurial menggugah semangat para peserta KSM dan AKSIOMA 2017 MAN 21 Jakarta saat upacara pembukaan di halaman madrasah (27/3).
Dua sahabat Rasulullah tadi, menurut kamad merupakan sosok yang sangat unik dan perlu diteladani. Karena keduanya selalu mengintai dan saling bersaing dalam menyegerakan berbuat kebaikan. Di saat baginda Rasulullah SWT. yang senantiasa menanyakan siapa -siapa yang telah berbuat kebajikan, kedua sahabat ini tak henti-hentinya mengangkat tangan sebagai tanda bahwa semua itu telah dilakukannya. Hingga dalam kisah itu Umar bin Khattab yang ingin menjadi pemenang dalam kompetisi itu harus mengakuai kekalahan atas sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq.
“Inilah di antara misi yang diajarkan oleh baginda Rasulullah tentang Fastabiqul Khairat (berlomba dalam kebaikan),” ungkap guru yang sering menjadi motivator ini sambil menunjukkan ayat-ayat Al-Qur’an yang melandasinya (QS. Al-Hadid:21 dan Ali Imran:133).
Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 09.00 itu dalam rangka ajang seleksi peserta KSM dan AKSIOMA tingkat lokal madrasah. Harapannya para pemenag lomba akan menjadi duta MAN 21 Jakarta di tingkat Provinsi dan semoga bisa mewakili pada kegiatan KSM dan AKSIOMA tingkat Nasional yang akan digelar pada 7 s.d 12 Agustus 2017 mendatang di kota Yogyakarta.
Menurut ketua panitia, Dedi Sondara, MM. dalam sambutannya melaporkan ada sebanyak 55 peserta KSM dan 74 peserta AKSIOMA. Dengan cabang lomba KSM yaitu bidang Matematika, Biologi, Fisika, Kimia, Ekonomi dan Geografi. Sedang AKSIOMA di antaranya: MTQ, Pidato Bahasa Inggris, Kalighrafi, Madrasah Singer, Bulu Tangkis, Tenis Meja, dan Futsal.
Dalam kesempatan itu pula kamad sampaikan empat rahasia dibalik adanya kompetisi. Pertama, berlomba melakukan kebaikan itu adalah perintah Allah. “Ada nilai menyegerakan,”katanya. Seperti yang terkandung dalam QS. Al-Hadid:21 dan Ali Imran:133.
Ketua KSM dan AKSIOMA tingkat madrasah ini mengharap agar saling berlomba itu membudaya. “Berlomba-lomba ini secara umum agar bisa menjadi kultur bagi bangsa kita dan khususnya bagi siswa-siswi MAN 21 Jakarta,” pintanya.
Kedua, meningkatkan kualitas kebaikan itu sendiri. Kamad mengajak agar kebaikan warga madrasah terus ditingkatkan kualitasnya. Senada dengan moto ‘Lebih baik madrasah, madrasah lebih baik’.
Ketiga, “Jadikan kompetisi-kompetisi kebaikan itu sebuah sistem, sehingga siapapun manusianya maka jiwa kompetisi itu tetap berjalan,” katanya memotivasi. “Meski kepala madrasah, wakil kepala madrasah, pembina ataupun wali kelasnya sudah diganti,” lanjutnya.
Keempat, “Kebaikan itu harus disebarkan dan jiwa bersaing kalian harus diduplikasikan kepada orang lain,” katanya. Sebagaimana ia kutip maqalah Imam Ali r.a. yang mengatakan, ‘Sesungguhnya kejahatan yang beredar di muka bumi ini, bukan karena kenakalan mereka. Akan tetapi itu karena diamnya orang-orang yang mengerti.”(lt)
Post Comment