PENGARAHAN SUPERVISI: PARA GURU AGAR BISA MENGHANTARKAN MADRASAH YANG UNGGUL DAN BERKUALITAS
Jakarta, Senin (21/8). Beberapa menit usai upacara bendera, para guru MAN 21 Jakarta telah siap dengan aktivitas rutin mereka mengajar di kelas. Dengan semangat baru dipekan ini, di antara kelas, tempat di mana mereka mengajar para siswanya akan dikunjungi tamu.
Tamu itu adalah supervisor. Ia akan mendampingi guru di kelas yang dituju dalam rangka supervisi. Suatu kegiatan terkait pengamatan dan pengawasan pada para pendidik dalam proses KBM, yang selanjutnya akan dijadikan sebagai bahan evaluasi dan pembinaan terhadap pelaksanaan pendidikan dan pengajaran baik bagi para pendidik maupun madrasah.
Di bulan ini, mulai Senin (21/8) kegiatan rutin yang diagendakan persemester ini akan berlangsung hingga Kamis (31/8) mendatang. Bagi para pendidik, di samping perangkat administrasi pendidikan yang telah dipersiapkan dalam bentuk hard copy juga diharuskan untuk mengirimkan ke madrasah via google drive dalam bentuk soft copy.
“Tidak hanya bukti fisik secara kuantitatif, tapi juga agar bisa menunjukkan bukti fisik secara kualitatif,” kata Supadi, M.Pd. salah satu pengawas madrasah di wilayah Jakarta Utara saat menyampaikan pengarahannya di hadapan dewan guru MAN 21 Jakarta (21/8).
Pengawas yang sebentar lagi meraih gelar Doktor di UPI Bandung ini meminta agar dalam supervisi akademik ini, civitas akademika MAN 21 Jakarta bisa semakin meningkatkan prestasinya serta diharapkan mampu menghantarkan madrasah yang unggul dan berkualitas.
Menyoal masalah akreditasi, Supadi menyampaikan bahwa predikat A itu akan diraih sekolah/madrasah jika ia bisa memiliki nilai minimal 91.
“Delapan komponen pendidikan itu adanya di bapak ibu sekalian,” katanya, “Mulai sekarang agar bisa divalidasi. Setelah itu agar dilakukan analisis kebenarannya,” lanjutnya.
Menurut pengawas yang juga pernah mengajar mapel PKn di madrasah ini, menjelang akreditasi yang kurang lebih akan berlangsung setahun lagi, MAN 21 Jakarta bisa menghadirkan nilai minimal dalam rentang 96-97. Demikian ungkap Supadi meyakinkan.
Bukan tanpa alasan, di samping ia pernah menjadi bagian dari warga madrasah ini, ia juga bisa membandingkan dengan sekolah/madrasah lain terutama madrasah-madrasah yang pernah menjadi binaanya.
Semoga harapan itu akan tercapai, insya Allah. (lt)
Post Comment