Raker Sekolah, Efektifkah?

Sebagai hajat tahunan, di sekolah hari-hari ini atau saat libur sekolah akan digelar Rapat Kerja Sekolah yang akan membicarakan program-program sekolah di masa beikutnya atau tahun ajaran baru. Sebagaian sudah melaksanakan, sedang melaksanakan da nada juga yang belum. Poinnya, raker, akan tetap dilaksanakan, ia seolah menjadi kebiasaan. Dengan segala penilaian, ada yang menilai raker tak perlu dan dihilangkan saja dalam pendidikan kita?

Ini adalah catatan-catatan yang digali langsung dari Raker sebuah sekolah (MAN 21 Jkarta) tentang proses di dalam raker yang diselenggarakan itu. Narasi tujuan dan antusias guru cukup baik, untuk adanya program ini. Tahun-tahun awal MAN 21 Jakarta, raker ini berjalan dengan baik, dan cenderung ideal. Secara umum berjalan baik dan wajar, walau sebetulnya tidak terlalu maksimal. Mari kita timbang-timbang.

Namun, belakangan, masih berjalan sebagaimana biasa. Masih baik, ada kesan biasa-biasa saja seperti rutinitas. namun masih mengalami kendala, dan pertanyaan, Apakah masih bisa maksimal membahas program sekolah di saat sekolah masih sibuk dengan kegiatan lain yang dilaksanakan di waktu bersamaan. Solusi atas al ini misalnya ada sekolah yang mengadakan Raker di tempat nun jauh. Ini tentu lebih efektif dibandingkan dengan raker dilaskanakan di sekolah yang ramai dengan aktifitas di sekolah itu sendiri.

Namun apapun, Raker sejauh ini masih menyajikan sisik baik, yang patut dipertahankan. Meskipun tidak bisa maksimal, kita masih membutuhkan Raker sekolah. Masih ada cela-celah yang mungkin kita masuk untuk emngevaluasi suatu program sekolah yang tidak berjalan. Masih ada cela itu, masaih ada kesempatan itu. Raker adalah pertemuan, kita guru masih membutuhkan pertemuan. Komunikasi dan koordinasi untuk suatu program kita. Jadi ada manfaatnya.

Ke depan memaksimalkan media raker ini penting dilakukan, diantaranya adalah sifat kehadiran yang sulit 100 persen sebab waktu raker yang dilaksanakan berbarengan dengan acara yang lain. Jadi penjadwalan harus jelas.