TERKAIT MADRASAH PESAN KH. HASYIM MUZADI AGAR MENJADI KENYATAAN
Jakarta (Humas MAN 21). “Maka tema kita bahwa siswa madrasah ‘jujur dan berprestasi’ itu bukan hanya untuk pemetaan akademiknya saja tapi juga bagaimana mereka dapat mengelola hatinya,” begitu jelas Kasubdit Kurikulum Ditjen Pendis Kemenag RI, Dr. H. Basnang Said, M.Ag. saat meninjau pelaksanaan UASBN-UAMBN di MAN 21 Jakarta (20/3).
Di tengah kenjungannya ke lokasi berlangsungnya pelaksanaan USBN-UAMBN, di madrasah yang ada di wilayah Rorotan itu, Kasubdit sampaikan 2 hal penting harapan dari lulusan madrasah ke depan. Pertama, sebagai generasi muslim Indonesia, lulusan madrasah diharapkan mampu menjadi sosok yang rahmatan lil ‘Alamin.
Di tengah persoalan Timur Tengah yang sedang berkecamuk, generasi Islam Nusantara diharapkan mampu memberi kontribusi positif kepada dunia dalam upaya menjelaskan nilai-nilai ajaran Islam yang ramah dan wasathiyah yang tetap berlandaskan pada Al-Qur’an dan Sunnah (hadis).
Kedua, lulusan madrasah diharapkan dapat mengisi terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan umat Islam. “Karena,” menurut Said, “Selama ini yang menguasai akses-akses akademik belum seutuhnya umat Islam. Padahal umat Islam adalah umat yang mayoritas di negeri ini,” ungkap pejabat lulusan S3 UIN Alauddin Makasar itu menjelaskan.
Oleh karenanya, lulusan madrasah diharapkan bisa mengisi berbagai keahlian di segala bidang, seperti bidang kedokteran, keperawatan, hukum, pengacara, hubungan internasional, ekonomi, manajemen, tentara ataupun ahli dalam strategi politik. Pintanya. Sehingga pos-pos yang dibutuhkan umat Islam dapat tersedia dengan baik.
Apa yang disampaikan Said bukan tanpa alasan, karena menurutnya madrasah itu sudah memiliki bekal integritasnya. “Kalau pak KH. Hasyim Muzadi mengatakan madrasah dan pondok itu tidak hanya mengajarkan ilmu akan tetapi justru yang pertama diajarkan adalah adab dan akhlak. Setelah ada adab dan akhlaq barulah diisi dengan pengetahuan,” lanjutnya.
Adab dan akhlak dijadikan pondasi yang harus tertanam kuat dalam diri peserta didik madrasah, sebelum ia menerima berbagai pengetahuan. Hal inilah yang menjadikan siswa menjadi benar. Demikian Said mengingatkan pesan salah satu ulama dan tokoh Islam Nusantara yang belum lama tutup usia itu. Terkait dengan pendidikan madrasah ia mengharapkan sebagai mana yang dipesankan pak kiyai yang pernah 2 kali menjadi pengurus besar Nahdhatul Ulama itu. “Kita dulukan kaderisasi kebenaran lalu kepintaran bukan kaderisasi kepintaran baru dibenar-benarkan,” lanjutnya.
Selain kasubdit, pada kesempatan monitoring ini juga dilakukan oleh Kabag TU Kanwil Kemenag Prov. DKI Jakarta, H. Saiful Mujab, S.Ag,MA. yang di dampingi oleh Kasi Kurikulum dan Evaluasi Bid. Penmad Kanwil Kemenag Prov. DKI Jakarta, Arief Maulana S.Pd, MM. (lt)
Post Comment