5 PESAN AMANAT UPACARA DISAMPAIKAN DENGAN BAHASA ALA RAJA SALMAN
Jakarta (Humas MAN 21) — Senin (13/3) segenap civitas academica MAN 21 Jakarta mengikuti upacara bendera di halaman madrasah. Bertindak sebagai pembina upacara adalah wali kelas X Agama, Rahima S.Pd. Bersama para siswanya guru pengampu mapel Bahasa Arab di Madrasah ini mampu membawakan suasana upacara penuh dengan kekhidmatan.
Dipandu oleh Kartika Sari selaku MC (Master of Ceremony) dan Fadil Atalah Sofyan selaku komandan upacaranya kegiatan rutin dua pekanan ini dapat berjalan dengan baik.
Hal yang menarik dari upacara kali ini adalah saat pembina upacara menyampaikan amanatnya. Di hadapan peserta yang tak kurang dari lima ratus orang, Ummi, panggilan akrab guru lulusan Bahasa Arab dari IKIP Bandung ini memberikan amanatnya dengan memakai bahasa Arab. Hanya beberapa kalimat saja yang ia terjemahkan untuk memudahkan pemahaman isi kontent dari maksud yang disampaikannya itu.
Secara umum pesan yang ia sampaikan ditujukan kepada seluruh siswa peserta upacara mengenai motivasi belajar menuju kesuksesan. Namun secara khusus pesan-pesan itu terkait dengan siswa kelas XII yang saat ini (13/3) akan menghadapi simulasi gladi bersih UNBK (13-14) dan selanjutnya akan menghadapi US/UMBN (15-18/3), UAMBN (20-24/3) dan UNBK (10-13/3).
Ummi mengharap agar para siswa madrasah bisa menyikapi berbagai ujian yang bakal mereka hadapi itu dengan baik. Dengan memperbanyak amalan-amalan shalihat (kegiatan positif).
Keseriusan nampak di wajah para peserta saat guru kelahiran Bandung ini secara perlahan menyampaikan maksudnya dengan Bahasa ala Raja Salman. Berikut substansi yang dapat ditangkap dari kelima pesan dimaksud.
Pertama, Taqarrub ilallah. Mendekatkan diri kepada Allah. Menjaga shalat lima waktu dan amalan-amalan ibadah sunnah (nawafil) terutama ibadah malam hari (Qiyamul Lail) adalah upayanya. Semakin dekat seorang hamba kepada Allah, maka ia akan semakin mudah bisa menyelesaikan segala persoalan.
Kedua, Birrul Walidain atau berbakti kepada kedua orangtua. “Karena ridha Allah itu berada pada ridha kedua orang tuanya,” begitu kata guru Bahasa Arab MAN 21 Jakarta ini mengungkapkan. Termasuk Birrul Walidain ini adalah agar para siswa tidak menyakiti para guru mereka. “Karena guru adalah orangtua mereka juga di madrasah ini,” katanya. “Oleh karena itu,” lanjutnya, “Minta maaflah kalian kepada mereka dan juga minta ridha mereka,” pintanya.
Ketiga, Belajar dengan sungguh-sungguh. “Tidak ada orang yang sukses tanpa ia belajar dengan sungguh-sungguh,” terangnya.
Keempat, Hafizhus Sihhah atau menjaga kesehatan. Ia menghimbau kepada peserta upacara agar memperhatikan makanan keseharian mereka. Jangan sampai dalam mengkonsumsi makanan dari pagi, siang hingga sore harinya terus menerus mengkonsumsi ‘mie’. Ia menyarankan agar para siswanya dapat menjaga pola makanan dengan baik. Dengan memperhatikan asupan gizi dan vitamin tentunya.
Kelima, terus berinfaq dan shadaqah. Dengan banyak memberikan amalan infaq atau sadaqah ini akan bisa menjadi wasilah (perantara) pada kemudahan segala persoalan, termasuk dimudahkan dalam ujian dan kelulusan. (lt)
Post Comment