WALIMATUS-SAFAR: Perjamuan Cinta Untuk Perjalanan Menuju Baitullah
WALIMATUS SAFAR.
Istilah ini akhir-akhir ini sering terdengar di telinga kita atau kita baca dalam undangan yang dikirim oleh kawan atau saudara kita yang hendak menjalankan Ibadah Suci. Acara ini selalu dilekatkan dengan salah satu Rukun Islam yaitu Ibadah Haji. Terutama terkait dengan Kata Safar yang menunjukkan makna perjalanan. Walimatussafar dalam beberapa definisi disebutkan sebagai perjamuan yang diberikan dalam rangka perjalnan Haji baik sebelum maupun sesudahnya.
Meskipun dapat disebut sebagai tradisi, namun Dilihat dari segi hukum, Kegiatan ini tentu ada dasar hukumnya bahkan sejak zaman Islam awal. Setiap daerah atau wilayah memiliki cara yang berbeda dalam penyelenggaraan Walimatus Safar yaitu terkait dengan jenis hidangan atau tata cara yang berlaku di dalamnya.
Di Indonesia terutama di Jakarta, Tradisi Walimatus Safar umumnya dilakukan dengan mengundang sanak saudara handai taulan untuk hadir di kediamannya. Acara ini diisi dengan sejumlah agenda di dalamnya seperti Sambutan Sohibul Hajah, Saling Salam-salaman (atau Musofahah), Ceramah atau Nasihat dari seorang Ustad atau Guru, dan ditutup dengan Acara ramah tamah atau Makan bersama. iasanya dalam acara seperti ini, Khusus DKI Jakarta senantiaasa dan seringkali diramaikan dengan Hadroh Atau Pembacaan Tartibul Hadad dan Barzanji.
Walimatus Safar biasanya dilaksanakan 15-20 hari menjelang pemberangkatan Haji. Sanak saudara handai Tolan berkumpul untuk mendoakan dan memberi dukungan terutama adalah doa untuk perjalanan yang akan ditempuhinya. Di dalam perjalanan menuju Baitullah adalah perjalanan Menuju Rumah Allah di Makatul Mukaromah. Maka Kesiapan Jiwa dan raga adalah segala-galanya. Walimatus Safar juga adalah sekaligus doa dan penegasan bagi calon haji ini memantapkan langkah jiwa dan raganya untuk menempuhi perjalanan suci ini.
Mudah-mudahan saudara kita yang akan melakukan perjalanan Cinta ini senantiasa diberi kesehatan dan keselamatan sampai tujuan serta dianugerahi Allah SWT sebagai haji dan hajah yang Mabrur dan Mabruroh.
Post Comment